0

Tak dapat dipungkiri bahwa Indonesia memiliki begitu banyak pulau dan kepualauan yang tersebar di pelosok negri dari Sabang hingga Marauke.
Begitu banyak pulau dan kepulauan Indonesia yang tersohor bahkan hingga ke manca negara, meski demikian tidak sedikit kepulauan kecil di Indonesia yang tidak di kenal bahkan tidak di ketahui keberadaannya, salah satunya mungkin pulau kecil yang terletak di kecamatan Selat Nasik, kabupaten Belitung, pulau tersebut bernama pulau Buntar.
Berdasarkan survey, salah satu penyebab pulau-pulau kecil tak di kenal banyak orang dikarenakan akses menuju pulau-pulau tersebut sangatlah terbatas. Satu diantaranya tentulah pulau Buntar ini. Sebuah pulau kecil yang di huni sekitar 40 kepala keluarga ini bisa kita kunjungi hanya dengan menggunakan kapal-kapal nelayan. Meski menggunakan perahu nelayan yang terbilang kecil, nyatanya kita tidak bisa langsung menginjakkan kaki kita kepulau Buntar ini. Kita masih harus berpindah ke perahu yang lebih kecil lagi untuk memijakkan kaki ke pulau Buntar, yaitu dengan menggunakan sampan.
Di Pulau Buntar ini, sering kali kita dapat melihat kawanan ikan lumba-lumba yang melintas saat sebelum fajar menjelang. atau kita juga dapat melihat sekumpulan ikan yang berada di dasar laut kala sore hari. Saat sore hari tersebut, setiap harinya beberapa warga tampak menikmati pemandangan dasar laut hingga senja tiba. Sungguh eksotiskan pulau satu ini?
Seperti kebanyakan pantai di pulau Bangka Belitung, Pulau buntar juga memiliki ciri khas yang sama, yaitu batuan-batuan besar (Batu karang) yang berjajar di pinggir pantai dan berbentuk layaknya benteng.
Namun ... adanya peristiwa sunami Aceh pada tahun 2004, nyatanya memiliki dampak hilangnya jajaran batu-batu di bibir pantai Pulau Buntar.
Fakta lain dari pulau Buntar ini yaitu minimnya sarana dan prasarana. Tak ada Listrik, karena hanya mengandalkan genset untuk di manfaatkan pada pukul 18.00-22.00. Tak ada PDAM, warga mengandalkan air hujan untuk keperluan masak ataupun minum. Sedangkan kebutuhan lainnya warga menggunakan air sumur yang dibangun mandiri oleh beberapa warga. Namun, tidak semua air sumur tersebut dapat digunakan, karena beberapa air sumur terasa asin, dan keruh. Yang lebih memprihatinkan tak adanya jamban di pulau ini.
Meski demikian pulau ini memiliki sebuah Masjid dan juga gedung sekolah untuk sekolah dasar, sedangkan untuk pendidikan tingkat selanjutnya sebagian warga pulau Buntar akan melanjutkan ke kota Tanjung Pandan, yaitu sebuah kecamatan di pulau Bangka Belitung sekaligus sebagai ibukota Belitung.
Satu hal yang memprihatinkan lagi adalah, tak ada pohon mangrove yang mengelilingi pulau ini untuk melindungi dari abrasi air laut. Kabar terakhir dari penduduk setempat mengatakan pulau Buntar ini kian mengecil. Tak elak kini beberapa warga nampak bermigrasi ke beberapa kota, terutama kota terdekat yaitu Tanjung Pandan. Tak ada yang tahu pasti berapa luas pulau ini, dan tak ditemukannya data statistik yang pasti.
Meski demikian besar harapan pulau Buntar tetap berdiri kokoh. Kita tak pernah tahu, akankah anak cucu kita masih bisa menginjakkan kaki di pulau Buntar ini, atau hanya sekedar mengetahui keberadaan mengenai pulau nan eksotis ini. Allahua'lam.
Salam
Nia Hasnia
Email :niahasnia7@gmail.com
Hp: 0838-5625-7593


Posting Komentar

 
Top